Tepat setahun
yang lalu (15 Oktober 2011), penulis mendapat pengalaman langka. Si penulis
berangkat ke Jakarta selama dua bulan (lama banget, ngapain tu?). Penulis
mengikuti pelatihan buat ikut WoPhO or World Physics Olympiad yang pertama
(horeee...). Nah, ceritanya begini........
Hari jum’at 7
Oktober 2011, kelasnya si penulis (WASIAT/Warga Sebelas IPA Satu) bikin rusuh
di kelas sampai-sampai disuruh pungut sampah sama kepsek habis tu disuruh
pulang, padahal belum jam pulang . Enam hari kemudian, si penulis dipanggil
guru fisika ke ruang kepala sekolah. Gugup banget ingat kejadian enam hari lalu
(maklum, namanya juga ketua kelas) jangan-jangan kasusnya panjang ngak ada
ekornya. Ternyata..........
Kepsek : “Sekolah kita ditunjuk disdik untuk mengirimkan satu
siswanya untuk mengikuti olimpiade fisika dunia. Guru fisika sudah menentukan
kamu lah yang mewakili sekolah. Hari sabtu nanti kamu berangkat. Kamu siap?”
Penulis : (Dengan perasaan bingung, gugup, atau apalah cuma ngangguk
doang.)
Kepsek : “Bisa minta nomor orang tua kamu?”
Penulis : “Iya pak, nomornya 08xxxxx.........” (Wah, ortu sampai
dipanggil ke sekolah)
Hari kamis dikasih info, hari sabtu
berangkat. Repot benget siap-siapnya. Nyusun baju, siapin foto, fotocopy ijazah
piagam dan teman-temannya, cape’ banget. Padahal besoknya ade ulang tahun.
Hari sabtu penulis berangkatnya
siang hari sekitar jam 1, tapi paginya masih sempat-sempatnya ke sekolah buat
pinjam buku olimpiade & pamitan sama guru + teman-teman + dia.... (ciee,
siapa dia tu?). Sedih banget rasanya pisah sama mereka. Apalagi pas pamitan sama
ortu, rasanya mau netes air mata... :-(
Jam 1 baru berangkat dari Tanjung
Selor. Ternyata si penulis bukan satu-satunya wakil dari kabupaten Bulungan.
Ada satu orang lagi, cewe’ dari SMA N 1 Bunyu, namanya Rekha Apriliani
(orangnya kecil, masih kelas X). Ada juga orang dari disdik yang dampingi kami,
beliau adalah Bu Marta (tantenya ketua kelas XI IPA II). Berangkat dari bandara
Juwata Tarakan jam 4 WITA sore, sampai di bandara Soetta Jakarta jam 9.30 WIB
malam. Sampai di Soetta, kami dijemput oleh Pak Andre (namanya mirip penulis,
hehe...) + anak dari Berau yang mau ikut olimpiade di luar negeri (anaknya tu
kalau ngomong bahasanya baku banget...) Sampai di tempat pelatihan jam 10.30
malam, terus pergi makan malam. Jam setengah 12 malam baru bisa pergi tidur,
cape’ banget....
Tempat pelatihan kami di Binong
Guest House. Si penulis menempati kamar nomor 24. Di situ penulis sekamar
dengan Warih Aji Pamungkas dari Bontang dan Andi M. Rizki (Andress) dari Pare-Pare.
Kelakuan anak-anak kamar nomor 24 dan teman-temannya mirip sama yang ada di
film MESTAKUNG....
Bulungan, 15 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar